Sunday, March 4, 2018

DNS (Domain Name System)

Hasil gambar untuk dns
DNS adalah singkatan dari Domain Name Server. Fungsi DNS menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP. Contohnya bila kita akan membuka atau merequest url Domain tertentu, biasanya kita menggunakan deretan nama atau huruf karena lebih mudah dihafal seperti esc-creation.com, google.com, yahoo.com , facebook.com dan sebagainya.
Nah disinilah DNS ini bekerja. DNS ini melakukan encode atau menerjemahkan dari domain google.com ke dalam bentuk deretan angka unik yaitu berupa IP misal google.com Ip nya adalah 208.67.219.231. Jadi bila kita masukan 208.67.219.231 pada browser maka juga akan membuka domain google.com tersebut. Deretan angka IP seperti 174.36.138.32. IP inilah yang digunakan mesin internet untuk saling berkomunikasi seperti Server Domain, Server Hosting, Server Proxy dan sebagainya.

Ada 3 bagian yang mendukung kinerja system DNS:
  1. DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan     pada komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan     program aplikasi. Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang     berfungsi untuk menjawab pertanyaan program aplikasi tentang     domain.
  2. Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui     respons (balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke     resolver.
  3. Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani     jawaban- jawaban keluar ke query dari recursor, pada tiap-tiap     bagian jawaban, atau bagian dari penunjukan/ penyerahan (contohnya,     penyerahan ke authoritative DNS server yang lain).

DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:
  •  Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain       tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa dns server dan       menyimpan hasil di dalam cache-nya untuk keperluan mendatang.
  • Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap    dari   sebuah domain yang dikelolanya. Misalnya server     admin.wordpress.com   memegang otoritas penuh atas domain   wordpress.com.
  • secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila    primary server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya.    Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah domain, sama    seperti primary (misalnya: mufari.wordpress.com).

Sebuah contoh kasus, misalnya seorang pengguna yang berada dalam jaringan atau network tertentu, dengan menggunakan browser Internet Explorer atau browser lain mengakses situshttp://www.mufari.wordpress.com
Maka hal yang terjadi adalah:
•  Browser pertama sekali akan bertanya kepada resolver di komputer       tersebut berapa IP address dari www.mufari.wordpress.com
•  Resolvers akan mencari jawaban dengan melihat isi dari cache       (mungkin situs tersebut pernah diakses sebelumnya).
•  Apabila situs tersebut pernah diakses sebelumnya, maka informasi       mengenai alamat IP telah ada dalam cache dan resolver akan segera       memberitahu jawabannya ke browser. Namun bila jawabannya belum ada      dalam cache, maka resolver akan mengontak DNS server lokal yang       menjadi defaultnya (DNS Server Amikom) dan memberi jawabannya ke        browser, untuk segera menampilkan informasi yang tersedia.
Dalam kasus yang berbeda, jika nameserver tidak mengetahui jawabannya (atau name server tidak outoritative untuk zona tersebut), maka name server lain yang lebih autoritative yaitu Root DNS. Root DNS pasti mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya kepada DNS server lokal. Root DNS memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia, dan Root DNS server ini tidak hanya terdiri atas satu server saja, melainkan sekitar 13 server yang diletakkan di seluruh dunia.

No comments:
Write komentar

Total Pageviews