Thursday, January 5, 2017

SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) PADA OPNET


1.      OPNET

OPNET merupakan perangkat software bisnis yang menyediakan analisa performa pada jaringan komputer. OPNET adalah tools simulasi jaringan yang menyediakan jaringan virtual lingkungan dengan model seluruh jaringan termasuk router, switch, protocol, server dan aplikasi individu.
Pada awalnya, OPNET dikhususkan bagi network administrator yang ingin melakukan simulasi terhadap performa jaringan yang dimiliki. Dengan memuat beberapa model simulasi, prediksi kebutuhan jaringan bandwidth, kebutuhan Quality of Service (QoS) suatu layanan, jenis perangkat yang tepat, sehingga hasil ini dapat dipergunakan untuk suatu perencanaan suatu jaringan berbasis IP. Jenis layanan yang disimulasikan juga beragam, baik itu internet (WEB), VoIP, file transfer, video conference, video streaming, dan lain-lain.
Selain itu, OPNET juga dapat digunakan untuk meneliti kinerja performa jaringan wireless. Hasil dari simulasi menggunakan software OPNET adalah variabel kinerja jaringan seperti delay, throughput, bit error rate, dan lain-lain.

2.      Pengertian Virtual Local Area Network (VLAN)

Menurut Downes et al, 1998, VLAN merupakan suatu kumpulan perangkat dalam Local Area Network (LAN) yang dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan kabel padahal berada pada segment yang berbeda dalam LAN. Sebuah jaringan LAN dapat dikatakan sebagai sebuah broadcast domain dan VLAN berfungsi untuk membagi broadcast domain yang semula lebih besar menjadi dua atau lebih broadcast domain yang lebih kecil.
VLAN dapat meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Pemakaian VLAN menjadikan pemindahan, penambahan dan perubahan host menjadi mudah.
Berikut adalah bagaimana VLAN memudahkan manajemen jaringan:
a.      Memudahkan penambahan jaringan (segment), dengan hanya mengkonfigurasi port ke VLAN yang sesuai.
b.      Pengguna yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi dapat digolongkan kedalam VLAN tertentu sehingga pengguna di luar VLAN tidak dapat berkomunikasi dengan mereka.
c.       VLAN mengelompokkan user secara logis, VLAN dapat dianggap independen karena tidak terbatas pada lokasi fisik atau geografis.
d.      VLAN meningkatkan keamanan jaringan. VLAN memperbanyak jumlah broadcast domain.
3.      Keuntungan VLAN

Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan VLAN :
a.      Desain jaringan lebih flexible, karena pengelompokan user tidak selalu tergantung dengan posisi fisik dari jaringan.
b.      Sisi keamanan yang lebih, karena kita bisa mengelompokan user sesuai dengan sensitifitas datanya.
c.       Kinerja jaringan yang lebih baik, karena dengan memecah jaringan ke segmen-segmen yang lebih kecil, akan mengurangi trafik yang tidak di perlukan
d.      Dengan memecah ke dalam segment-segmen yang lebih kecil akan mempermudah dalam proses monitoring kondisi jaringan.

4.      Mekanisme Kerja VLAN

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode atau tipe yang digunakan, baik menggunakan port, MAC address, dan lain sebagainya. Semua informasi yang mengandung penandaan suatu VLAN (tagging) disimpan dalam suatu database. Jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan, maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya biasanya digunakan switch/bridge. Yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN adalah switch/bridge dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu bridging software yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang di dalamnya untuk menghubungkan antar VLAN yang dibutuhkan router.
VLAN terdiri atas device-device yang berada dalam satu bridging domain. Untuk implementasi VLAN, setiap VLAN membutuhkan address table masing-masing. Bridging tabel ini disimpan pada switch. Jika suatu paket diterima oleh port VLAN tertentu maka hanya address table VLAN tersebut yang akan diperiksa.



SIMULASI

1.      Topologi


Keterangan:
Jaringan di atas terbagi menjadi 3 kelompok VLAN, kelompok dibagi berdasarkan layanan yaitu VOIP, Video dan Website.

2.      Langkah-langkah Simulasi
a.      Konfigurasi Application
1.      Klik kanan pada application –> Edit Attributes –> Application Definitions –> isi number of row = 3 –> Beri nama VOIP, WEB dan Videonama VOIP, WEB dan Video.
2.      VOIP   -> Isi Description Voice dengan PCM Quality Speech.
3.      WEB   -> Isi Description Http dengan Heavy Browsing.
4.      Video -> Isi Description Video Conferencing dengan High Resolution Video.
b.      Konfigurasi Profile
1.      Klik kanan pada Profile –> Edit Attributes –> Profile Configuration isi row dengan 3 –> Isi ketiga row dengan nama VOIP, WEB dan Video.
2.      VOIP
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan VOIP.
3.      WEB
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan WEB.
4.      Video
Application –> Number of rows isi dengan 1 –> isi name dengan Video.

c.       Konfigurasi Server
1.      Server VOIP
Klik kanan pada server VOIP –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan VOIP.
2.      Server Video
Klik kanan pada server Video –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan Video.
3.      Server WEB
Klik kanan pada server WEB –> Edit Attributes –> Application Supported Services –> Isi Rows dengan 1 –> Isi Name dengan WEB.


d.      Konfigurasi Layanan Multimedia pada Client
1.      Client WEB
Klik kanan pada client WEB –> Edit Attributes –>  Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile Name dengan WEB.
2.      Client Video
Klik kanan pada client Video –> Edit Attributes –> Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile Name dengan Video.

3.      Client VOIP
Klik kanan pada client VOIP –> Edit Attributes –> Application Supported Profiles –> Isi Number of Rows dengan 1 –> Isi Profile Name dengan VOIP.

e.      Konfigurasi VLAN
Pembagian group pada VLAN kali ini dibagi berdasarkan aplikasi yang yang digunakan client
1.      VOIP -> VLAN ID = 10
2.      WEB  -> VLAN ID = 20
3.      Video -> VLAN ID = 30

Ø  Konfigurasi Switch 1
Klik kanan –> Edit Attributes -> VLAN Parameter, lalu ubah scheme menjadi Port-Based VLAN

Klik Suported VLANs

 
Ubah jumlah Rows menjadi 3 lalu, Isi tabel Supported VLANs dengan data-data berikut:

Ø  Konfigurasi Switch Port

·         Port dari switch yang menghubungkan ke Server Web Site.
Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> Edit Attributes, lalu lihat variabel dari transmiter b dan receiver b (node yang terhubung ke switch 1)


Klik kanan pada switch 1 –> Edit Attributes –> Switch Port Configuration –> P0 VLAN parameters –>Isi Port VLAN Identifier (PVID) dengan 20    Supported VLANs –> Isi Identifier VID = 20

·         Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 Web.
Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> Edit Attributes, lalu lihat variabel dari transmiter b dan receiver b (node yang terhubung ke switch 1)

Klik kanan pada switch 1 –> Edit Attributes –> Switch Port Configuration –> P1 VLAN parameters –> Isi Port VLAN Identifier (PVID) dengan 20                Supported VLANs –> Isi Identifier VID = 20

·         Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 Video
Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> Edit Attributes, lalu lihat variabel dari transmiter b dan receiver b (node yang terhubung ke switch 1)

Klik kanan pada switch 1 –> Edit Attributes –> Switch Port Configuration –> P10 VLAN parameters –> Isi Port VLAN Identifier(PVID) dengan 30                      Supported VLANs –> Isi Identifier VID = 30

 
·         Port dari switch yang menghubungkan ke Client 3 VOIP
Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> Edit Attributes, lalu lihat variabel dari transmiter b dan receiver b (node yang terhubung ke switch 1)

Klik kanan pada switch 1 –> Edit Attributes –> Switch Port Configuration –> P11 VLAN parameters –> Isi Port VLAN Identifier (PVID) dengan 10        Supported VLANs –> Isi Identifier VID = 10

·         Port dari switch 1 yang menghubungkan ke switch 2
Klik kanan pada kabel yang mengubungkan kedua node –> Edit Attributes, lalu lihat variabel dari transmiter b dan receiver b (node yang terhubung ke switch 1)

Klik kanan pada switch 1 –> Edit Attributes –> Switch Port Configuration –> P12 –> Isi PVID dengan 20 –> Supported VLANs –> Isi number of Rows = 3 –> Isi Identifier VID dengan 10, 20 dan 30 untuk ketiga rows.


·        Untuk Melakukan konfigurasi pada Switch 2 dan Switch 3, ulangi langkah diatas dimulai dari konfigurasi VLAN parameters pada attributes masing-masing switch, lalu berurut setelahnya.

RUN & HASIL SIMULASI

1.      Run
v  Pertama klik kanan pada field kosong di dalam project –> klik Choose Individual DES statistics
Pilih Global Statistics
–> karena kita akan simulasi VLAN pilih VLAN & seluruh komponennya


Pilih Node Statistics –> karena kita akan simulasi VLAN pilih VLAN & seluruh komponennya


Pilih Link Statistics –> Pilih low-level point-to-point & point-to-point

v  Pilih simbol ini untuk RUN simulasi


v  Lakukan simulasi dengan durasi satu jam

2.      Hasil
v  Pilih simbol ini untuk melihat hasil


v  Berikut adalah hasil dari Global Statistics:

v  Berikut adalah perbandingan hasil dari Broadcast Traffic Dropped, Traffic Dropped, Traffic Received, Traffic Sent (bits/sec) pada VLAN 10 (VOIP)

v  Berikut adalah perbandingan hasil dari Broadcast Traffic Dropped, Traffic Dropped, Traffic Received, Traffic Sent (bits/sec) pada VLAN 20 (WEB)

v  Berikut adalah perbandingan hasil dari Broadcast Traffic Dropped, Traffic Dropped, Traffic Received, Traffic Sent (bits/sec) pada VLAN 30 (Video)


No comments:
Write komentar

Total Pageviews