Tuesday, October 23, 2012

Laporan Biologi Enzim Katalase

LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE




Disusun oleh :
Nama :  Poltak G. Hutajulu
Kelas   :  XII IPA 6

SMA NEGERI 2 BALIGE
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KERJA ENZIM KATALASE

KERJA ENZIM
ENZYME’S WORK

      I.       TUJUAN
      AIM
Untuk mengamati faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase.
To observe the factors influencing enzyme activity of catalase.

I.       DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila
H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
                                      H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

III. ALAT DAN BAHAN
TOOLS AND MATERIAL
  Ø      Alat / Tools :
a.       Rak dan tabung reaksi
b.      Pisau cutter
c.       Pipet tetes
d.      Lampu spiritus
e.       Penjepit tabung reaksi
f.       Pinset
g.      Lidi
h.      Korek api

  Ø      Bahan / Materials
a.       Hati dan jantung ayam
b.      H2O2
c.       NaOH, HCl
d.      Es
e.       Air


     
      IV. CARA KERJA
PROCEDURES
a.       1 Membuat hati ayam menjadi potongan-potongan kecil dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm x 0,5 cm (± 25 potong).
b.      Menyiapkan lidi kering dan menyalakan lampu spiritus.
c.       Mengisi tabung reaksi dengan air masing-masing setinggi 1 cm.
d.      Memasukkan 5 potong hati ayam ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut.
e.       Mengocok potongan hati ayam yang telah ditambah air di dalam tabung reaksi.
f.       Meneteskan 5 tetes H2O2 ke dalam salah satu tabung reaksi yang berisi hati ayam dan segera menutupnya dengan ibu jari.
g.      Mengamati banyaknya gelembung udara yang terbentuk (banyak = +++, sedang = ++, sedikit = +, tidak ada = -).
h.      Menyiapkan lidi membara, dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dibuka.
i.        Mengamati apa yang terjadi dengan lidi membara tersebut (menyala, tidak menyala).
j.        Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.
k.      Mengulangi langkah no. 3 s.d. no. 10 dengan perlakuan sebagai berikut :
i.        Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes HCl
ii.      Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes NaOH
iii.    Pada langkah no. 4, dipanaskan sampai mendidih
l.        Mencuci dan membersihkan kembai tabung –tabung reaksi dan alat-alat yang telah digunakan


     








      V.    PENGAMATAN
       OBSERVATION
            Hasil pengamatan praktikum untuk mencari faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase disajikan dalam table sebagai berikut :

v  Pada hati ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan bara api
Ekstrak + H2O2
+ + +
+++
Ekstrak + HCl + H2O2
-

Ekstrak + NaOH + H2O2
+
-
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
-
-
Pada jantung ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan bara api
Ekstrak + H2O2
+++
++
Ekstrak + HCl + H2O2
-
-
Ekstrak + NaOH + H2O2
++
-
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
-
-

Keterangan (gelembung) :
  Ø      + + + +      : banyak sekali
  Ø      + + +         : banyak
  Ø      + +            : sedang
  Ø      +                : sedikit
  Ø      -                 : tidak ada

Keterangan (bara api) :
  Ø      + + + +      : besar
  Ø      + + +         : cukup besar
  Ø      + +            : sedang
  Ø      +                : kecil
  Ø      -                 : tidak ada
VI. ANALISIS DATA
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
v  Pada hati ayam
1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).
2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
v  Pada jantung ayam
Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1.      Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
2.      Ekstrak ditambah HCl an H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketikadimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Gelembung udara yang terbentuk sedikit dan juga tidak terbentuk nyala api.  Gelembung udara yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada ekstrak hati ayam.
4.      Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

HASIL DISKUSI
Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan suhu.  Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja.  Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi).  Hal ini menyebabkan enzim katalse tidakdapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2

VII.          KESIMPULAN
CONCLUSION

v  Kerja enzim tidak optimal pada suhu 00C
v  Enzim memerlukan pH tertentu untuk dapat bekerja secara optimum. Untuk   enzim katalase, pH basa dan asam dapat memperlambat kerja enzim
v  Apabila konsentrasi enzim yang tersedia lebih banyak dari konsentrasi substratnya maka akan mempercepat kerja enzim, dan apabila konsentrasi substrat lebih banyak dari konsentrasi enzim yang tersedia maka akan memperlambat kerja enzim.
v  Jika suatu inhibitor ditanbahkan ke dalam campuran enzim dan substratnya maka akan menurunkan kecepatan reaksi.

Question
1)      Why do we use the following things in the experiment ?
a.       Liver
b.      NaOH and HCl, and
c.       Ice cube
2)      What kind of gas bubble is formed ? Complete your answer with the chemical
3)      Why must the reaction tube be close by your thumb ?    
4)      Why is the largest number of bubble and the biggest ember in the tube A ?
Jawaban:
1) a. Karena di hati terdapat enzim katala
    b. Karena NaOH adalah basa kuat dan HCL adalah asam kuat\
    c. Karena es batu bersifat dingin dan memiliki suhu 0oC
2) Oksigen. H2O2                    H2O + O2
3) Agar gas yang dihasilkan tidak langsung keluar
4) Karena pada tabung A terdapat ekstak hati ayam yang mengandung enzim katalase yang bereaksi dengan H2O2.


Daftar Pustaka
References


Anonim, 2009. Bagaimana Kerja Enzim Katalase pada Hati. (Online)
diakses tanggal  29 September 29, 2012
Aryulina, Diah. 2006. Biologi SMA dan MA Jilid 3 untuk kelas XII. Jakarta: Esis.


No comments:
Write komentar

Total Pageviews