LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE
Disusun oleh :
Nama : Poltak G. Hutajulu
Kelas : XII IPA 6
SMA NEGERI 2 BALIGE
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KERJA ENZIM KATALASE
KERJA ENZIM
ENZYME’S
WORK
I.
TUJUAN
AIM
Untuk mengamati faktor yang mempengaruhi
aktivitas enzim katalase.
To
observe the factors influencing enzyme activity of catalase.
I.
DASAR TEORI
Enzim adalah
senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi
oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam
tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O
--> H2O + O2
Enzim tertentu
dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim
adalah sebagai berikut :
- Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya
terlalu tinggi atau rendah. Protein akan
mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
- Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan
pada asam dan basa yang sangat kuat.
Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan
atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
- Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim
dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi
sebanding dengan jumlah enzim yang ada.
Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi
awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion
kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
- Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik
bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan
terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
III. ALAT DAN BAHAN
TOOLS AND MATERIAL
Ø Alat / Tools :
a. Rak dan tabung reaksi
b. Pisau cutter
c. Pipet tetes
d. Lampu spiritus
e. Penjepit tabung reaksi
f. Pinset
g. Lidi
h. Korek api
Ø Bahan / Materials
a. Hati dan jantung ayam
b. H2O2
c. NaOH, HCl
d. Es
e. Air
IV. CARA
KERJA
PROCEDURES
a. 1 Membuat hati ayam menjadi potongan-potongan kecil
dengan ukuran ± 0,5 cm x 0,5 cm x 0,5 cm (± 25 potong).
b. Menyiapkan lidi kering dan menyalakan lampu
spiritus.
c. Mengisi tabung reaksi dengan air masing-masing
setinggi 1 cm.
d. Memasukkan 5 potong hati ayam ke dalam
masing-masing tabung reaksi tersebut.
e. Mengocok potongan hati ayam yang telah ditambah
air di dalam tabung reaksi.
f. Meneteskan 5 tetes H2O2 ke
dalam salah satu tabung reaksi yang berisi hati ayam dan segera menutupnya
dengan ibu jari.
g. Mengamati banyaknya gelembung udara yang terbentuk
(banyak = +++, sedang = ++, sedikit = +, tidak ada = -).
h. Menyiapkan lidi membara, dan kemudian dimasukkan
ke dalam tabung reaksi yang telah dibuka.
i.
Mengamati apa
yang terjadi dengan lidi membara tersebut (menyala, tidak menyala).
j.
Mencatat
hasil pengamatan ke dalam tabel.
k. Mengulangi langkah no. 3 s.d. no. 10 dengan
perlakuan sebagai berikut :
i.
Pada langkah
no. 4, ditambahkan 5 tetes HCl
ii. Pada langkah no. 4, ditambahkan 5 tetes NaOH
iii. Pada langkah no. 4, dipanaskan sampai mendidih
l.
Mencuci dan
membersihkan kembai tabung –tabung reaksi dan alat-alat yang telah digunakan
V. PENGAMATAN
OBSERVATION
Hasil pengamatan
praktikum untuk mencari faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase disajikan
dalam table sebagai berikut :
v Pada hati ayam
Perlakuan
|
Gelembung
|
Dimasukkan bara api
|
Ekstrak + H2O2
|
+ + +
|
+++
|
Ekstrak + HCl + H2O2
|
-
|
|
Ekstrak + NaOH + H2O2
|
+
|
-
|
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
|
-
|
-
|
Pada jantung ayam
Perlakuan
|
Gelembung
|
Dimasukkan bara api
|
Ekstrak + H2O2
|
+++
|
++
|
Ekstrak + HCl + H2O2
|
-
|
-
|
Ekstrak + NaOH + H2O2
|
++
|
-
|
Ekstrak + H2O2 (mendidih)
|
-
|
-
|
Keterangan (gelembung) :
Ø + + + + : banyak sekali
Ø + + + : banyak
Ø + + : sedang
Ø + : sedikit
Ø - : tidak ada
Keterangan (bara api) :
Ø + + + + : besar
Ø + + + : cukup besar
Ø + + : sedang
Ø + : kecil
Ø - : tidak ada
VI. ANALISIS DATA
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi
perlakuan adalah sebagai berikut :
v Pada hati ayam
1. Ekstrak ditambah H2O2
(hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2
ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2,
ternyata tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam
enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
v Pada jantung ayam
Sebagai
perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih
sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1. Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak
hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.
2. Ekstrak ditambah HCl an H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan
untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2
ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketikadimasukkan bara api ke dalamnya
juga tidak terjadi nyala api. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
3. Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Gelembung udara yang terbentuk sedikit
dan juga tidak terbentuk nyala api.
Gelembung udara yang terbentuk sedikit berbeda dengan yang terjadi pada
ekstrak hati ayam.
4. Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak
yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak
timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam
enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
HASIL DISKUSI
Dari percobaan
dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan
suhu. Pada pH terlalu asam dan basa,
enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi
tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidakdapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2
VII.
KESIMPULAN
CONCLUSION
v Kerja enzim tidak optimal
pada suhu 00C
v Enzim memerlukan pH tertentu untuk dapat bekerja secara optimum.
Untuk enzim katalase, pH
basa dan asam dapat memperlambat kerja enzim
v Apabila konsentrasi enzim yang tersedia lebih banyak dari
konsentrasi substratnya maka akan mempercepat kerja enzim, dan apabila
konsentrasi substrat lebih banyak dari konsentrasi enzim yang tersedia maka
akan memperlambat kerja enzim.
v Jika suatu inhibitor ditanbahkan ke dalam campuran enzim dan
substratnya maka akan menurunkan kecepatan reaksi.
Question
1) Why do we use the following things in the
experiment ?
a.
Liver
b. NaOH and HCl, and
c.
Ice cube
2) What kind of gas bubble is formed ?
Complete your answer with the chemical
3) Why must the reaction tube be close by
your thumb ?
4) Why is the largest number of bubble and
the biggest ember in the tube A ?
Jawaban:
1) a. Karena di hati terdapat enzim katala
b.
Karena NaOH adalah basa kuat dan HCL adalah asam kuat\
c.
Karena es batu bersifat dingin dan memiliki suhu 0oC
2)
Oksigen. H2O2 H2O
+ O2
3) Agar gas yang dihasilkan tidak langsung keluar
4) Karena pada tabung A terdapat ekstak hati ayam
yang mengandung enzim katalase yang bereaksi dengan H2O2.
Daftar Pustaka
References
Anonim, 2009. Bagaimana
Kerja Enzim Katalase pada Hati. (Online)
diakses tanggal 29 September 29, 2012
Aryulina, Diah. 2006. Biologi
SMA dan MA Jilid 3 untuk kelas XII. Jakarta: Esis.
No comments:
Write komentar