D
i
s
u
s
u
n
OLEH : POLTAK G. HUTAJULU
KELAS : XII-IA 6
MAPEL : KIMIA
CARA KERJA MESIN HEMODIALISIS
Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini
berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses
pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel
pada permukaan Pada proses digunakan selaput Semipermeabel. Proses pemisahan
ini didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.
Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita
gagal ginjal, di mana fungsi ginjal digantikan oleh dialisator.
Hemodialisis
merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada
penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis
dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau
dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik).
Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa
metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin
dialiser. Mesin ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita
yang sudah rusak kerena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam
perminggu, penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak
tertentu.
Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan
proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa
metabolisme tubuh. Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu
masuk kedalam mesin dialiser ( yang berfungsi sebagai ginjal buatan ) untuk
dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh
cairan khusus untuk dialisis (dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih
rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah
metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke
dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut)
melalui suatu membrane semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme)
dari kompartemen darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat
bila molekul zat terlarut dapat melewati membran semipermiabel demikian juga
sebaliknya. Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Mesin hemodialisis (HD) terdiri dari pompa darah, sistem
pengaturan larutan dialisat, dan sistem monitor. Pompa darah berfungsi untuk
mengalirkan darah dari tempat tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer
adalah tempat dimana proses HD berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat
dan cairan dalam darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan
tempat keluarnya darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya
kembali lagi ketubuh penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400
ml/menit. Lokasi pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri
dan monitor larutan dialisat. Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C
sebelum dialirkan kepada dializer. Suhu larutan dialisat yang terlalu rendah
ataupun melebihi suhu tubuh dapat menimbulkan komplikasi. Sistem monitoring
setiap mesin HD sangat penting untuk menjamin efektifitas proses dialisis dan
keselamatan.
Pada saat proses Hemodialisa, darah kita akan dialirkan melalui sebuah saringan khusus (Dialiser)
yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang berlebih. Kemudian darah
yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh. Pengeluaran sampah dan
air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah dan
kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang.
Dialisator tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Dialisator yang
ukurannya lebih besar mengalami peningkatan dalam membran area, dan biasanya
akan memindahkan lebih banyak padatan daripada dialisator yang ukurannya lebih
kecil, khususnya dalam tingkat aliran darah yang tinggi. Kebanyakan jenis
dialisator memiliki permukaan membran area sekitar 0,8 sampai 2,2 meter persegi
dan nilai KoA memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min. KoA yang dinyatakan
dalam satuan ml/min dapat diperkirakan melalui pembersihan maksimum dari
dialisator dalm tekanan darah yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya.
Secara singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep
fluida bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada
geseran dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan
tertentu, mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible)
serta mengalir dalam jumlah cairan yang sama besarnya (kontinuitas).
DAFTAR
PUSTAKA
Di kerjakan pada:
Hari/tanggal : Kamis, 30 Agustus 2012
Pukul : 16.17 WIB
Tempat : Warnet Bram Laguboti
No comments:
Write komentar